Selasa, 20 September 2016

Generasiku, mengecewakan.

Hallo blogers! Udah 4 tahun kita ga ketemu..
Rasanya kangen banget nulis disini lagi.

Jadi... udah banyak yang gue alamin dan gue pelajarin di hidup ini selama 4 tahun tidak menulis disini. Gue sedang memulai melayani di salah satu gereja. Di tempat itulah banyak pelajaran yang gue petik.

Gue hanya sedang berpikir, mengapa terkadang apa yang menurut orang lain benar, ternyata tidak selalu benar. Apakah kebenaran hanya milik sebuah paradigma? Apakah kebenaran itu dibentuk dari pikiran "ini benar, dan ini salah", bukan dari suatu hal yang menjadi dasar kebenaran itu sendiri?

Oh iya... Gue juga mau cerita tentang.... Kepemimpinan. Agak bingung sih... Finally gue sadar bahwa Kepemimpinan itu bukan mewakili segelintir orang, dari mana asal orang yang memimpin ataupun latar belakangnya, melainkan PEMIMPIN HARUSLAH YANG BENAR-BENAR LAYAK MEMIMPIN TANPA TUJUAN NEGATIF, MELAINKAN DEDIKASI. Iya gak? Itu sih yang gue pikirin saat ini, yang tentu membuat gue kecewa. (Demi apapun bukan kampanye gubernur DKI JAKARTA 2016)

Di satu sisi gue juga memikirkan betapa sedihnya generasi ini. Setiap ada kesempatan menjadi pemimpin, tidak ada yang mau menunjuk dirinya untuk dipilih menjadi pemimpin, namun saat menjadi anggota, mereka malah ingin menjadi pemimpin. Bagus sih, yang berarti (mungkin) mereka bisa menjalankan dengan baik tugas yang akan diberikan, tapi kalo malah jadi terlalu banyak ikut campur dan malah mengambil porsi pemimpin? Apa itu bagus? Bahkan, hal mengerikan yang udah gue liat adalah hal ini menyebabkan sang pemimpin DIREMEHKAN, dan mereka menganggap diri mereka paling pintar. Adilkah? Sedangkan apapun yang terjadi pada anggotanya, pemimpinnya tetap yang harus melindungi dan mempertanggung jawabkan. Begitu menyedihkannya bukan generasi ini?

Disini gue cuma bisa melihat kejadian dengan senyum miris. Betapa kecewanya gue dengan kondisi dimana manusia hanya mau MENGATUR bukan BERTANGGUNG JAWAB.


Adakah yang bisa memberikan penjelasan mengenai ini?