| Jam bekerku berbunyi menujujan pikul 06.45, akupun melihat kea rah jarum jam. “AGHHHGG!!! BIBI KENAPA GA BANGUNIN AKU SI?”teriak ku pada bibi. Bibi masuk ke kamarku dan menghampiri aku. “maav non, tadi uda bibi bangunin tapi non gamau bangun”kata Bibi “ah, alesan doang! Sana siapin baju seragam aku!”perintah ku Akupun menuju ke kamar mandi setelah itu menyiapkan segala perlengkapanku. Pasalnya hari ini adalah hari pertama ku memasuki SMP Akupun segera ke lantai bawah untuk sarapan. Aku segera membawa sarapan ku ke mobil. Orang tuaku meang jarang di rumah karena mereka sibuk dengan pekerjaan mereka. “mang berangkat yah, ngebut mang!”perintahku “oke neng”jawab mang adi 20 menit kemudian aku baru sampai di sekolah. Akupun mencari kelas tempatku di MOS, karena terburu buru aku tak sengaja menabrak seorang kaka kelas. “adawww, sakit tauk! Gatau apa gue lagi buru-buru?”ucapku. Si cowo yang di tabrak Cuma senyum lalu pergi. Iiih, apa apaan si gaya tuh kaka kelas? Ngenegkin gue aja, ucapku dalam hati. Akhirnya akupun menemukan kelasku di MOS. Dan ternyata yang mengawasi aku MOS adalah, TARA! Kaka kelas yang menyebalkan tadi. “misi ka”ucap ku sok sopan “kenapa terlambat?”Tanya kakak itu “macet ka”alasan ku berikan padanya “alah! Alas an! Sana keliling lapangan 25 kali!”ucapnya. “tapi kan gue cewek ka? Lo tega bngt si sama gue?”protesku “yaudah sebagai hukumannya, lo harus nembak ka Rizky kalo gamau muter lapangan seperti apa yang ka Rizky bilang”ucap senior cewek bernama Ka Regi. Hfftthh, chaa lebih baik lo nembak dia dari pada lo pingsan, ucap icha dalem hati Icha pun mempersiapkan mental dengan kuat. “ka, gue suka bngt sama lo dari awal kita ketemu. Dari kita tabrakan tadi. Lo mau ga jadi cowo gue?” pinta icha memohon sambil merem supaya terlepas dari hukumannya. “em, boleh”jawab Ka risky santai. Seisi kelas menyoraki ku. Hanya satu orang yang terlihat jealous, yaitu Ka Regi. Dia sangat aneh, padahal dia sendiri yang menyuruh aku menembak ka Rizky. Sebenarnya aku sangat beruntung mrndapatkan Ka Rizky. Dia itu kapten basket sekolah ini dan cowo terkeren di sekolahku. Tapi aku tidak menyukai hal itu karena aku memang sangat sebal dengan laganya yang sok cool itu. “KRINGG”jam istirahatpun berbunyi. Aku segera menghampiri Ka Rizky. “eh kita beneran jadian ka?”ucapku “iya, kenapa? Lo ga suka?”jawabya ketus. Icha yang mendengar jawaban Ka Rizky menangis tersendu. Ia pun menghampiri teman yang baru dikenalnya sepanjang masa MOS yang bernama Vita. “Vit, hikss, masa ka Rizky kaya gitu sama gue”tangisku “sabar cha, dia emang kaya gitu kali orangnya”hibur Vita. Tiba-tiba rombongan ka Febi dkk datang menghampiriku. “eh eh, lo pada tau ga? Ada loh anak yang gatau malu yang bereni nembak Rizky”ucap Ka Febi di sebelah ku. Akupun hanya terdiam menunduk. Keesokan harinya saat aku ingin berangkat sekolah, ada mobil yang parker di depan rumahku. Akupun segera menghampiri mobil itu. “Icha! Ayo berangkat bareng gue”ajak Ka Rizky.Akupun segera masuk ke dalam mobil. Sepanjang perjalan aku tidak memulai pembicaraan. “cha, masukin nomer hape lo dong di hape gue, hapenya ada di dalem tas gue. Lo ambol aja”perintah Ka Rizky. Akupun hanya menuruti permintaannnya. Setelah melakukan perintahnya aku segera membuka pembicaraan. “Ka kok lo mau nerima sih waktu gue nembak lo? Emang lu juga suka apa sama gue?”Tanya Icha bawel. “Bawel lo, mau tau aja, Uda nyampe nih, gamau turun lo?”kata Ka Rizky. Akupun segera turun dari mobil. Hari ini adalah pertama kalinya aku belajar setelah selesai MOS di SMP Bina Nusantara II. Tak terasa aku belajar hingga ternyata bel pulang sekolah sudah berbunyi. Akupun segera keluar dari kelas dan mencari sosok Ka Rizky. Dia tidak ada. Mobilnya pun tak terlihat. Akhirnya aku mengajak Vita untuk pulang bareng. Sesampai di rumah aku membuka hape ku dan terdapat 1 pesan. From: 085656xxxxx 12:00 Cha, gue gabisa nganter lo pulang ada urusan. Rizky To: 085656xxxxx 12:30 Iya ka. Lg dimana? Uda makan belom? Setelah membalas sms ka Rizky Icha segera mengerjakan PR. Setelah mengerjakan PR, aku melihat hp ku lagi. Tak ada pesan sama sekali. Tiba tiba ada telepon di hp-ku. Ka Rizky calling.. “halo? Dimana lo ka?”jawab Icha “ini mamanya risky, cha. Bisa keluar sebentar ga? Tante mau ngobrol sama kamu, kita janjian di took bunga deket Mall ya”kata Mama Ka Rizky. “iya tante”jawab Icha. Icha segera pergi ke toki bunga itu. Dia menunggu mamanya kaRizky. Tak lama kemudian mamanya ka Rizky menghampiri Icha. “ke caffe yang disana yuk cha”kata Mama Ka Rizky. Icha pun mengangguk. “Icha, sebenarnya Rizky mempunyai penyakit yang parah, yaitu kelainan jantung. Jantungnya bocor cha. Dan tadi pagi penyakitnya kambuh dan sangat parah.”ucap mama Ka Rizki mengeluarkan air mata. “tapi tadi dia nganterin Icha ke sekolah kok tante”jawab Icha. “betul cha, padaha tante uda meringatin dia buat gausah nganter kamu. Tapi dia bersikeras cha. Padahal dia sudah sangat parah. Hingga akhirnya dia berjanji setelah mengantar kamu langsung pulang ke rumah. Lalu dia istirahat cha. Dan tiba-tiba dia pingsan. Tante-pun segera membawa dia ke dokter. Tpi dia uda gabisa diselametin lagi cha. Tpat pukul 1 siang dia meninggal cha.Dan tadi jam 3 baru saja pemakamannya selesai diurus”ucap mama icha sambil meledakan tangis di pangkuan Icha. Icha Cuma bias diam dan menahan air mata. “terus cha, tadi Rizky sempet nulis surat ini buat kamu”kata mama Rizky. Akupun segera menerima surat itu. Lalu mama Ka risky mengantarkan aku pulang. Aku segera masuk ke kamar dan mebuka isi surat itu. Dear my icha Mungkin ini adalah jawaban dari semua pertanyaan kamu dim obi tadi. Aku sangat menyayangi kamu karena muka kamu sangat polos waktu memarahiku di tangga waktu itu. Aku tahu kita Cuma punya waktu singkat untuk bersama, makanya aku gak mau menyianyiakan waktu itu. Pertemuan kita memang singkat, perkenalan kita juga hanya sesaat, dan walaupun aku belum perna mengukir sedikitpun kenangan buatmu, tolong selalu simpan ini semua di hatimu cha. Aku gak akan pernah ngeluain kamu. Inget ya cha, aku gak akan pernah mati, karena aku selalu ada di hatimu. Begitupula dirimu bagiku. I Love You cha. Janagan sedih ya J Rizky Ichapun segera menutup surat itu diatas meja. Dan akhirnya ia memutuskan untuk menghapus air matanya, menyimpan kenangan itu dala hati, dan tidur. |
Selasa, 28 April 2009
Cinta Sesaat (Cerpen)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar